Gambar Sampul IPA · Bab 4 KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUP
IPA · Bab 4 KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUP
SukisWariyono, dkk

22/08/2021 04:42:20

SMP 9 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

KELANGSUNGAN HIDUP

MAKHLUK HIDUP

Pernahkah kamu melihat film Jurassic Park?

Film itu menceritakan suatu tempat yang masih dihuni

berbagai binatang purba seperti dinosaurus, sebangsa

reptil raksasa. Contohnya tyrannosaurus rex (T-rex).

Pada gambar di samping T-rex sedang memburu

mangsanya. Benarkah binatang-binatang itu masih

ada?

Fenomena kelangsungan hidup binatang purba

itu dapat kamu pelajari pada bab ini. Pada bab ini kamu

akan mempelajari tentang adaptasi makhluk hidup,

seleksi alam, dan perkembangbiakan makhluk hidup.

Bab 4

™

Pretest

™

1. Mengapa suatu jenis makhluk hidup dapat hidup pada suatu

lingkungan tertentu?

2. Bagaimana cara makhluk hidup mempertahankan hidupnya?

3. Apa yang dimaksud hibernasi?

™

Kata-Kata Kunci

™

– adaptasi

– seleksi alam

– reproduksi

Sumber:

http://google.com

52

IPA-BIOLOGI 3

Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

53

Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan dan bertahan

hidup yang berbeda-beda. Ada makhluk hidup yang jumlahnya terus

berkurang, karena lingkungan sekitar tidak melindunginya dari

hewan pemangsa. Selain itu, ada makhluk hidup yang mempunyai

keturunan dengan jumlah banyak, sedangkan makhluk hidup lainnya

mempunyai keturunan yang sedikit. Mengapa hal itu terjadi?

Setiap makhluk hidup selalu berusaha untuk mempertahan-

kan kelangsungan hidupnya. Suatu jenis makhluk hidup dapat hidup

lestari pada suatu lingkungan karena berbagai hal. Misalnya, jenis

makhluk hidup tersebut dapat menyesuaikan diri atau berdaptasi

terhadap lingkungannya, dapat lolos dari seleksi alam, dan dapat

berkembang biak.

A. ADAPTASI MAKHLUK HIDUP

Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Jika makhluk hidup tidak

bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya, makhluk hidup

tersebut dapat punah. Sebagai contoh, jika ayam dipindah ke air

lama-kelamaan akan mati karena tidak dapat menyesuaikan diri

dengan lingkungan berair. Jadi, adaptasi adalah kemampuan

makhluk untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Kemampuan adaptasi sangat berkaitan dengan kelangsungan

hidup. Makin besar kemampuan beradaptasi, makin besar kemung-

kinan bertahan hidup. Dengan kemampuan adaptasi yang besar,

suatu jenis makhluk hidup dapat menempati habitat yang beragam.

Manusia merupakan contoh jenis makhluk hidup yang

mempunyai kemampuan yang besar dalam beradaptasi. Hampir

semua habitat dihuni oleh manusia. Dari pantai hingga pegunungan

yang tinggi, dari hutan tropis yang yang panas dan lembap sampai

gurun pasir yang kering dan panas, serta daerah kutub yang dingin.

Secara garis besar adaptasi makhluk hidup dibedakan

menjadi tiga, yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan

adaptasi perilaku.

Orang Eskimo mempunyai

bentuk tubuh yang pendek

dan kekar. Bentuk tersebut

menghasilkan

perbandingan luas

permukaan tubuh

terhadap volume tubuh

yang kecil. Dengan

perbandingan yang kecil

itu, panas badan yang

hilang dari tubuh dapat

dikurangi.

Tujuan pembelajaranmu

adalah dapat:

mengaitkan perilaku

adaptasi hewan tertentu

di lingkungannya de-

ngan kelangsungan

hidup.

Tujuan Pembelajaran

Sumber:

Negara dan Bangsa,

2002

W

Gambar 4.1

Orang Eskimo tetap dapat

hidup dalam kondisi yang dingin dengan

menggunakan pakaian yang tebal

54

IPA-BIOLOGI 3

1. Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi merupakan bentuk adaptasi pada

makhluk hidup yang paling mudah kita kenal. Sebab adaptasi

morfologi berkaitan dengan bentuk tubuh organ tubuh bagian luar.

Berbagai contoh adaptasi morfologi sebagai berikut.

a. Adaptasi morfologi pada paruh burung

Apa jenis makanan berbagai macam burung (unggas) yang

ada di sekitarmu? Kalau kita amati, ada burung yang memakan biji-

bijian, ada yang memakan serangga, ada yang memakan daging, dan

ada yang mengisap madu. Untuk mengambil makanan dari

lingkungannya, burung memerlukan paruh yang sesuai dengan

makanannya.

Bentuk paruh burung nuri pendek dan kuat, sesuai dengan

makanannya yang berupa biji-bijian. Bentuk paruh burung elang

runcing agak panjang dan ujung paruh atas agak membengkok ke

bawah. Bentuk paruh seperti itu cocok untuk merobek daging.

Bentuk paruh burung pelikan panjang, lebar, dan agak berkantong.

Hal itu disesuaikan dengan jenis makanannya yang licin, misalnya

ikan. Bentuk paruh burung kolibri khas sekali sebagai pengisap

madu, yaitu kecil, runcing, dan panjang. Aneka ragam bentuk penuh

burung sesuai dengan jenis makanan itulah yang merupakan bentuk

adaptasi marfologi.

b. Adaptasi morfologi pada kaki burung

Selain dapat dilihat dari bentuk paruhnya, adaptasi morfologi

pada burung juga dapat dilihat dari bentuk kakinya. Ada kaki burung

petengger, kaki burung pemanjat, kaki burung perenang, dan ada

pula kaki burung pencengkeram. Dapatkah kamu menyebutkan

bentuk kaki burung lainnya? Pada umumnya burung petengger

mempunyai jari kaki panjang dan semua jari terletak pada satu

bidang datar. Bentuk kaki seperti itu cocok untuk hinggap pada

ranting-ranting pohon yang kecil, contohnya burung kutilang. Kaki

burung pemanjat mempunyai dua jari ke depan dan dua jari ke

belakang, misalnya kaki burung pelatuk. Kaki burung perenang,

terdapat selaput renang di antara jari-jarinya. Burung yang biasa

berenang, misalnya angsa, itik, pinguin, dan pelikan. Kaki burung

pencengkram mempunyai ukuran yang pendek dan cakarnya sangat

S

Gambar 4.2 Berbagai macam bentuk paruh burung

Pemakan biji-

bijian

Pemakan

daging

Pengisap

madu

Pemakan ikan

Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

55

tajam. Jika sedang mencengkram mangsa, jari depannya dapat

diputar ke belakang. Burung yang mempunyai kaki seperti itu,

misalnya burung elang, rajawali, dan burung hantu.

c. Adaptasi morfologi pada mulut serangga

Adaptasi morfologi pada serangga dapat kita lihat pada tipe

mulutnya. Bagian mulut serangga pada dasarnya terdiri atas satu

bibir atas (

labrum

), sepasang rahang (

mandibula

), satu hipofaring,

sepasang maksila, dan satu bibir bawah (

labium

). Pada belalang,

jangkrik, dan kecoa mulutnya dilengkapi dengan rahang atas dan

rahang bawah yang sangat kuat. Tipe mulut seperti pada serangga

tersebut dinamakan tipe mulut penggigit. Kutu dan nyamuk

mulutnya mempunyai rahang yang panjang dan runcing, sehingga

memungkinkan untuk menusuk kulit manusia atau hewan lain. Tipe

mulut seperti itu dinamakan tipe mulut penusuk-pengisap

.

Kupu-

kupu mulutnya dilengkapi dengan alat, seperti belalai yang panjang

dan dapat digulung. Tipe mulut seperti pada kupu-kupu tersebut

dinamakan tipe mulut pengisap. Lebah madu dan lalat mulutnya

dilengkapi dengan alat untuk menjilat atau bibir. Tipe mulut seperti

itu disebut tipe mulut pengisap-penjilat.

S

Gambar 4.4

Berbagai macam tipe mulut serangga

Tipe serangga

pengunyah

Tipe serangga

pengisap – penjilat

Tipe serangga

pengisap

Tipe serangga

pengisap – penusuk

Tipe serangga

pengisap – penusuk

S

Gambar 4.3 Berbagai macam bentuk kaki burung

Burung pencengkram

Burung perenang

Burung petengger

56

IPA-BIOLOGI 3

2. Adaptasi Fisiologi

Berbeda dengan adaptasi morfologi yang tampak dari luar diri

makhluk hidup, adaptasi fisiologi tidak begitu tampak sehingga sulit

mengenalinya. Hal ini karena berkaitan dengan fungsi organ tubuh

bagian dalam Beberapa contoh adaptasi fisiologi pada makhluk

hidup sebagai berikut.

a. Adaptasi terhadap kadar oksigen

Oksigen merupakan zat yang sangat diperlukan makhluk

hidup untuk pernapasan. Oleh karena itu, perubahan kadar zat

tersebut di lingkungan akan sangat memengaruhi aktivitas organ

tubuh.

Di berbagai tempat dengan ketinggian yang berbeda, kadar

oksigennya akan berbeda. Kadar oksigen di dataran rendah cukup

tinggi. Makin tinggi suatu tempat, kadar oksigennya makin rendah.

Apa yang akan terjadi, jika seseorang berpindah dari dataran rendah

ke dataran tinggi atau sebaliknya? Ingatlah bahwa oksigen dari alat

pernapasan akan diangkut ke sel-sel tubuh oleh sel darah merah

(eritrosit). Di dataran rendah kadar oksigen udara cukup tinggi

sehingga absorbsi oksigen oleh pembuluh kapiler dapat berlangsung

secara efektif dengan jumlah eritrosit yang normal. Apa yang akan

terjadi jika orang yang jumlah eritrositnya normal pindah ke dataran

tinggi yang kadar oksigennya rendah? Karena yang bertugas

mengangkut oksigen di dalam tubuh adalah eritrosit, tubuh akan

beradaptasi secara fisiologis dengan meningkatkan jumlah eritrosit

(sel darah merah). Dengan demikian, pengikatan oksigen di dalam

alat pernapasan dapat berjalan efektif.

b. Adaptasi pada sistem pencernaan

Pernahkah kamu melihat saluran pencernaan herbivora,

misalnya sapi? Saluran pencernaan herbivora panjang dan meng-

hasilkan enzim selulase yang dapat menguraikan selulosa. Dengan

adanya selulase, pencernaan makanan yang berupa tumbuhan men-

jadi lebih mudah. Ingatlah, sel tumbuhan mempunyai dinding yang

kuat, yang sulit untuk dicerna hewan.

Adaptasi fisiologi pada sistem pencernaan juga terjadi pada

cacing

Teredo navalis

(hewan semacam kerang pengebor). Hewan

ini sering disebut cacing kapal karena perusak kayu galangan kapal.

Teredo navalis

muda yang baru menetas mempunyai sepasang

cangkok. Pada tepi cangkok terdapat gigi mirip kikir yang berfungsi

mengebor kayu. Setelah dewasa,

Teredo navalis

menjadi makhluk

mirip cacing. Pada saluran pencernaannya terdapat kelanjar yang

mampu menghasilkan enzim selulase. Dengan enzim itulah kayu-

kayu yang telah dilumatkan dengan gigi kikirnya dapat dicernakan.

S

Gambar 4.5

Sapi lebih

mudah mencerna makanan

karena dibantu enzim selulase

yang dihasilkan oleh saluran

pencernaannya

Sumber:

Fauna “Mamalia 2”,

2003

Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

57

c. Adaptasi ikan terhadap salinitas (kadar garam)

Di alam terdapat dua macam perairan yang berbeda kadar

garamnya, yaitu perairan laut dan perairan tawar. Air laut mem-

punyai kadar garam yang lebih tinggi daripada air tawar. Ikan yang

hidup di air laut dan air tawar masing-masing memiliki cara adaptasi

yang khusus. Ikan air laut tidak dapat bertahan hidup, jika dipin-

dahkan ke air tawar, demikian pula sebaliknya.

Ikan air laut mempunyai cairan tubuh berkadar garam lebih

rendah dibandingkan kadar garam di lingkungannya. Ikan tersebut

beradaptasi dengan cara selalu minum dan mengeluarkan urine

sangat sedikit. Hal itu bertujuan untuk menjaga jumlah cairan yang

berada di sel-sel tubuhnya. Garam yang masuk bersama air akan

dikeluarkan secara aktif melalui insang. Tekanan osmosis sel-sel

tubuh ikan air tawar lebih tinggi dibandingkan tekanan osmosis air

di lingkungannya, karena kadar garam sel tubuh ikan air tawar lebih

tinggi daripada kadar garam air lingkungannya. Menurut hukum

osmosis, larutan akan berpindah dari yang bertekanan osmosis

rendah (encer) ke larutan yang bertekanan osmosis tinggi (pekat).

Dengan demikian banyak air yang masuk ke tubuh ikan melalui sel-

sel tubuh ikan. Untuk menjaga agar cairan tubuhnya tetap

seimbang, ikan tersebut beradaptasi dengan cara sedikit minum dan

mengeluarkan banyak urine.

Mengapa ikan mas atau katak tidak mampu hidup di air laut,

sebaliknya paus tidak mampu berada di kolam air tawar? Tekanan

osmosis di dalam sel-sel tubuh ikan air tawar jauh lebih rendah

dibanding tekanan osmosis lingkungan air laut. Akibatnya, apabila

ikan air tawar dimasukkan ke air laut, bentuk

preadaptasi

nya adalah

minum air sebanyak-banyaknya agar cairan di dalam sel-sel tubuh

yang keluar secara osmosis ke lingkungan dapat teratasi. Namun

hal ini akan sulit terus dilakukan karena apabila tekanan osmosis

cairan di dalam sel-sel tubuh terlalu rendah sel-sel tubuh akan

mengerut sehingga ikan air tawar tersebut mati.

S

Gambar 4.6

a) Ikan laut hanya hidup di perairan dengan kadar garam yang

lebih tinggi.

b) Ikan air tawar hanya hidup di perairan dengan kadar yang

lebih rendah

Sumber:

http://google.com.

Bulu kulit yang panjang,

kuku yang mengerikan,

telinga yang pendek dan

bundar, serta ekor yang

berbulu lebat membantu

rubah Artika memper-

tahankan kehangatan di

tempat yang dingin. Rubah

itu ketika tidur

menggulung ekornya,

sehingga menyerupai

sebuah syal.

(Rasa Ingin Tahu dan

Mencari Informasi

Lebih Jauh)

Apa yang akan terjadi

apabila ikan lele dipeli-

hara di tambak? Dapat-

kah ikan tersebut tum-

buh dan berkembang

biak di sana? Sebalik-

nya, apa yang terjadi

apabila ikan bandeng

dilepaskan ke dalam

kolam air tawar?

58

IPA-BIOLOGI 3

3. Adaptasi Tingkah laku (adaptasi behavioral)

Adaptasi tingkah laku mudah kita amati karena berupa

perubahan tingkah laku untuk menyesuaikan lingkungannya agar

tetap terjaga kelangsungan hidupnya. Beberapa contoh adaptasi

tingkah laku sebagai berikut.

a. Mimikri

Bunglon mengelabuhi musuhnya dengan mengubah warna

kulitnya. Jika berada di dedaunan, warna kulit bunglon menjadi

hijau. Sebaliknya, apabila berada di tanah, warna kulit bunglon

menjadi seperti tanah (kecokelatan). Perubahan warna kulit sesuai

warna lingkungannya seperti yang dilakukan oleh bunglon tersebut

dinamakan

mimikri

.

b. Autotomi

Cecak merupakan contoh hewan yang ekornya mudah

putus. Dalam keadaan bahaya, cecak mengelabui musuhnya dengan

cara memutuskan ekornya disebut

autotomi.

Jika seekor cecak

dikejar oleh pemangsa, ekornya secara mendadak putus dan ber-

gerak-gerak sehingga perhatian pemangsa akan tertuju pada ekor

yang bergerak tersebut. Kesempatan itu digunakan cecak untuk

menghindarkan diri dari kejaran pemangsa.

c. Hibernasi

Musim dingin adalah musim yang sangat sulit bagi hewan.

Banyak hewan yang tidak dapat bertahan hidup pada musim yang

keras ini. Beberapa hewan melewatinya dengan tetap giat mencari

makan. Sementara itu hewan yang lain bertahan hidup dengan

terlelap dalam suatu tidur khusus yang dinamakan

hibernasi

. Ciri-

ciri hewan yang melakukan hibernasi, yaitu suhu tubuh rendah serta

detak jantung dan pernapasan sangat lambat. Tujuannya untuk

menghindari cuaca yang sangat dingin, kekurangan makanan, dan

menghemat energi. Contoh hewan yang melakukan hibernasi antara

lain ular, kura-kura, ikan, dan bengkarung yang tetap tinggal di

sarangnya selama musim dingin.

d. Estivasi

Di beberapa belahan dunia, cuaca yang paling buruk adalah

cuaca pada musim panas. Pada musim panas, udara sangat panas

dan kering. Beberapa hewan bergerak mencari tempat perlindungan

dan tidur. Tidur di musim panas disebut

estivasi

. Kata ini berasal

dari kata latin yang berarti musim panas. Tujuan hewan melakukan

estivasi adalah untuk menghindari panas yang tinggi dan keku-

rangan air. Lemur kerdil, kelelawar, dan beberapa tupai adalah ma-

malia yang

berestivasi

untuk menghindari cuaca kering.

Jenis tanaman jahe-jahean dan rerumputan melakukan

estivasi di musim kemarau dengan mengeringkan dedaunannya.

Adapun, pohon jati melakukan estivasi di musim kering dengan

menggugurkan seluruh daunnya. Hibernasi dan estivasi, keduanya,

S

Gambar 4.8

Ular sedang

berhibernasi

Sumber:

http://google.com

S

Gambar 4.9 Lemur

kerdil sedang tidur di musim

panas

Sumber:

http://google.com

S

Gambar 4.7

Bunglon

mempunyai kemampuan

untuk mengubah warna

kulitnya sesuai dengan

lingkungan yang ditempati

Sumber:

Ilmu Pengetahuan

Populer,

2002

Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

59

disebut dormansi. Jadi, dormansi merupakan masa istirahat bagi

makhluk hidup untuk tetap bertahan pada cuaca yang buruk.

e . Adaptasi tingkah laku pada rayap

Rayap adalah golongan serangga penghancur kayu. Mengapa

rayap dengan mudah dapat mencerna kayu? Rayap mampu men-

cerna kayu bukan karena mempunyai enzim yang dapat mencerna

kayu, melainkan karena di dalam ususnya terdapat hewan flagellata

yang mampu mencernakan kayu. Hewan flagellata mampu meng-

hasilkan enzim selulose.

Secara periodik, rayap mengalami pengelupasan kulit. Pada

saat kulit mengelupas, usus bagian belakang ikut terkelupas, se-

hingga flagellata turut terbawa oleh usus. Untuk mendapatkan kem-

bali flagellata tersebut, rayap biasanya memakan kembali kelupasan

kulitnya (Gambar 4.10). Berbeda dengan rayap dewasa, rayap yang

baru menetas suka menjilati dubur rayap dewasa untuk menda-

patkan flagellata.

f. Adaptasi tingkah laku pada mamalia air

Hewan vertebrata dari golongan mamalia dan reptilia yang

hidup di dalam air tetap bernapas dengan paru-paru. Hal itu tampak

jelas pada cara bernapasnya, misalnya paus. Setiap saat paus

muncul ke permukaan air untuk menghirup udara sebanyak-ba-

nyaknya sampai paru-parunya penuh sekali, yaitu sekitar 3.350 liter.

Setelah itu, paus akan menyelam kembali ke dalam air. Dengan

udara sebanyak itu, paus mampu bertahan selama kira-kira se-

tengah jam di dalam air. Pada saat muncul kembali di permukaan

air, hasil oksidasi biologi dihembuskan melalui lubang hidung, se-

perti pancaran air mancur. Sisa oksidasi ini berupa karbon dioksida

yang jenuh dengan uap air yang telah mengalami pengembunan

(

kondensasi

).

Untuk lebih memahami adaptasi tingkah laku makhluk hidup,

lakukan kegiatan berikut secara berkelompok. Sebelumnya, ben-

tuklah satu kelompok yang terdiri atas 4 siswa; 2 laki-laki dan 2

perempuan.

S

Gambar 4.10

Dalam usus

rayap terdapat flagellata yang

menghasilkan enzim selulase

yang mampu mencernakan

kayu

Sumber:

Ilmu Pengetahuan

Populer

,

2002

Tujuan:

Mengetahui pengaruh perubahan temperatur terhadap

kecepatan membuka dan menutupnya

operkulum

.

Alat dan Bahan

1. Tiga gelas kimia 1.000 ml atau stoples

2.

Stopwatch

/arloji

3. Termometer

4. Air panas

5. Es batu

6. Jaring ikan kecil

7. Tiga ekor ikan mas yang besarnya sama

8. Kertas label

60

IPA-BIOLOGI 3

1. Jelaskan macam adaptasi pada makhluk

hidup dan berilah contohnya.

2. Bagaimana adaptasi morfologi pada

burung kolibri terhadap makanannya?

3. Bagaimana adaptasi perilaku pada ikan

air tawar dan ikan air laut terhadap

salinitas (kadar garam) perairannya?

4. Bagaimana hubungan antara tingkah

laku hewan (misalnya:

autotomi

pada

cecak) dengan kelangsungan hidupnya?

5. Mengapa paus sering muncul ke per-

mukaan air untuk mengambil (menghi-

rup) udara?

Cara Kerja

1. Berilah label ketiga gelas kimia yang telah kamu siapkan

dengan huruf A, B, dan C dan isilah gelas masing-masing

dengan air.

2. Masukkan seekor ikan mas ke dalam gelas kimia A dengan

menggunakan jaring.

3. Ukurlah temperatur air pada gelas kimia tersebut dengan

termometer.

4. Perhatikan

operkulum

ikan. Hitunglah berapa kali tutup

insang membuka selama 1 menit. Ulangi langkah ini

sebanyak dua kali dan catatlah hasilnya dalam buku kerjamu.

5. Secara perlahan-lahan tambahkan air panas ke dalam gelas

kimia B dan es batu ke dalam gelas kimia C.

6. Ulangi langkah 2-4 terhadap gelas kimia B dan C.

Pertanyaan

1. Di antara ikan A, B, dan C, ikan manakah yang rata-rata

membukanya

operkulum

per menit paling banyak? Mengapa

demikian? Jelaskan pendapatmu.

2. Di antara ikan A, B, dan C, ikan manakah yang rata-rata

membukanya operkulum per menit paling sedikit? Mengapa

demikian? Jelaskan pendapatmu.

3. Bagaimana hubungan antara pernapasan ikan dengan

temperatur lingkungannya?

4. Nyatakan kesimpulanmu dalam buku kerjamu.

Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

61

Tujuan pembelajaranmu

adalah dapat:

$

memprediksikan pu-

nahnya beberapa je-

nis makhluk hidup

akibat seleksi alam

hubungannya dengan

kemampuan yang

dimiliki;

$

mendeskripsikan hu-

bungan interspesifik

(antarpopulasi) de-

ngan seleksi alam.

Tujuan Pembelajaran

B. SELEKSI ALAM

Alam selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh

bencana alam, keadaan suhu yang terlalu dingin atau panas,

pergantian musim, dan sebagainya. Adanya perubahan kondisi alam

tersebut menuntut makhluk hidup untuk melakukan adaptasi.

Masih ingatkah kamu, apa tujuan adaptasi? Tidak semua makhluk

hidup mempunyai kemampuan adaptasi yang sama. Akibatnya, ada

makhluk hidup yang dapat bertahan hidup, namun ada pula yang

musnah karena tidak mampu bertahan hidup.

Selain dipengaruhi oleh perubahan alam, kehidupan makhluk

hidup di muka bumi ini juga dipengaruhi oleh ketersediaan makanan,

parasit, pemangsa, wabah penyakit, dan sebagainya. Suatu jenis

makhluk hidup akan selalu berusaha untuk mempertahankan hi-

dupnya sehingga sering kali terjadi persaingan antarmakhluk hidup.

Makhluk hidup yang kuat akan menang dan bertahan, sedangkan

mahluk hidup yang lemah akan kalah dan mati atau menyingkir ke

tempat lain. Makhluk hidup yang menyingkir ke tempat yang baru

tetap hidup, jika mampu beradaptasi. Sebaliknya makhluk itu akan

mati, jika tidak mampu beradaptasi.

Uraian di atas memberikan gambaran bahwa alam seolah-

olah melakukan seleksi terhadap makhluk hidup yang ada di

dalamnya. Hanya makhluk hidup yang dapat menyesuaikan diri

terhadap kondisi lingkungan baru yang dapat hidup, sedangkan

yang tidak dapat menyesuaikan diri akan mati. Jadi, seleksi alam

adalah proses pemilihan atau penyeleksian yang dilakukan oleh alam

terhadap makhluk hidup yang dapat beradaptasi karena adanya

perubahan-perubahan alam.

Seleksi alam juga terjadi pada setiap tahap kehidupan makh-

luk hidup, yaitu pada saat makhluk hidup belum mencapai masa

reproduksi (masih muda), pada saat masa reproduksi (dalam men-

cari pasangan), atau pada masa pembuahan dan masa embrio. Dari

berbagai kemungkinan tersebut, seleksi yang berlangsung sebelum

reproduksi tampaknya yang paling mudah terjadi. Hal itu disebab-

kan karena dengan ketidakmampuan makhluk hidup melakukan

reproduksi berarti tidak dapat mewariskan gen kepada keturunan-

nya.

Contoh makhluk hidup yang telah punah karena seleksi alam

adalah dinosaurus

.

Hewan tersebut telah punah sekitar 65 juta tahun

yang lalu. Perubahan alam yang terjadi secara terus-menerus dalam

jangka waktu yang lama menyebabkan makhluk tersebut tidak

mampu menyesuaikan diri dan akhirnya punah.

S

Gambar 4.11

Dinosaurus

punah karena tidak bisa

menyesuaikan diri dengan

perubahan alam

Sumber:

Ilmu Pengetahuan

Populer,

2002

62

IPA-BIOLOGI 3

1. Apa yang dimaksud seleksi alam?

2. Bagaimana hubungan antara seleksi

alam dan adaptasi?

3. Apa yang menyebabkan punahnya

dinosaurus pada masa lalu?

4. Selain habitat yang rusak apa yang

menyebabkan badak Jawa mendekati

kepunahan? Jelaskan.

Sekitar 100 juta tahun yang lalu, konon pernah terjadi hujan

meteor yang mematikan tumbuhan. Akibatnya semua hewan

pemakan tumbuhan (

herbivora

) musnah dan yang bertahan hidup

tinggallah hewan pemakan daging (

karnivora

) dan hewan pemakan

segala (

omnivora

). Hewan-hewan yang masih hidup tersebut akhir-

nya secara terus-menerus melakukan persaingan, dan dinosaurus

yang menang adalah kelompok pemakan daging. Namun pada

akhirnya semua dinosaurus tersebut musnah dan dewasa ini kita

hanya dapat mengamati fosilnya.

Punahnya beberapa jenis makhluk hidup juga terjadi di

Indonesia, misalnya badak Jawa dan badak Sumatra. Punahnya

kedua jenis badak itu sebagian besar dikarenakan hilangnya hutan

dataran rendah dan perburuan. Pengobatan tradisional di Timur

Jauh (daratan Cina) masih banyak yang menggunakan bahan dasar

cula badak, juga berperan terhadap kepunahan badak.

Contoh lain peristiwa seleksi alam adalah keadaan populasi

kupu-kupu

Biston betularia

di Inggris sebelum revolusi industri

dan setelah revolusi industri. Di Inggris ada dua macam

Biston

betularia,

yaitu kupu-kupu bersayap cerah dan bersayap gelap.

Sebelum terjadi revolusi industri, populasi kupu-kupu bersayap

cerah lebih besar daripada kupu-kupu yang bersayap gelap. Adapun

setelah terjadi revolusi industri, populasi kupu-kupu bersayap cerah

lebih kecil daripada kupu-kupu yang bersayap gelap. Mengapa

dapat terjadi demikian? Menurut dugaan, hal itu dapat terjadi karena

sebelum revolusi industri lingkungan masih cerah, sehingga kupu-

kupu bersayap cerah lebih adaptif dari pada kupu-kupu bersayap

gelap. Sebaliknya, setelah revolusi industri keadaan lingkungan

lebih gelap oleh jelaga. Akibatnya kupu-kupu bersayap gelap lebih

adaptif terhadap lingkungannya sedangkan kupu-kupu bersayap

cerah tidak adaptif sehingga lebih mudah ditangkap oleh predator.

S

Gambar 4.12 Badak Jawa

di Ujung Kulon, Jawa Barat

Sumber:

Indonesian

Heritage,

2002

Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

63

Tujuan pembelajaranmu

adalah dapat:

$

menjelaskan peran

perkembangbiakan

bagi kelangsungan

hidup;

$

mendeskripsikan cara

perkembangbiakan

pada tumbuhan dan

hewan.

Tujuan Pembelajaran

Dalam masa hidupnya,

ikan sidat mampu

menghasilkan telur

sebanyak 7 juta sampai

13 juta butir.

C. PERKEMBANGBIAKAN

MAKHLUK HIDUP

Setiap makhluk hidup mempunyai usia yang terbatas dan

pada akhirnya akan mati. Banyak tanaman sayuran, seperti sawi,

kol, lobak, dan wortel hanya mempunyai masa hidup sekitar tiga

bulan. Hewan-hewan tertentu, seperti ayam, itik, dan unggas

lainnya mempunyai masa hidup yang lebih pendek dibanding dengan

hewan-hewan, seperti anjing, kucing, sapi dan harimau. Namun,

mengapa makhluk hidup tersebut dapat mempertahankan jenisnya?

1. Peranan Perkembangbiakan

Semua makhluk hidup mempunyai kemampuan berkembang

biak. Ada jenis makhluk hidup yang hanya berkembang biak satu

kali dalam masa hidupnya, seperti sawi, wortel, dan kol. Adapun

hewan yang hanya berkembang biak satu kali dalam masa hidupnya,

misalnya ikan sidat. Walaupun hanya mampu berkembang biak satu

kali dalam masa hidupnya, tumbuhan dan hewan tersebut dapat

mempertahankan jenisnya.

Sekarang ini banyak hewan dan tumbuhan yang hampir

mengalami kepunahan, misalnya burung elang jambul, cenderawa-

sih, harimau Jawa, badak bercula satu, beruang Bengkulu, dan

bunga Rafflesia arnolldi. Faktor-faktor yang menyebabkan hewan

dan tumbuhan mengalami kepunahan, yaitu daya regenerasi yang

rendah, terdesak oleh populasi lain (kalah bersaing), bencana alam,

dan gangguan manusia.

a. Daya regenerasi rendah

Hewan atau tumbuhan ada yang mampu menghasilkan

keturunan dalam jumlah banyak selama masa hidupnya, namun ada

pula yang hanya menghasilkan keturunan dalam jumlah sangat

sedikit. Badak menjadi dewasa pada umur sekitar 7 tahun dan dapat

mencapai umur 30 tahun. Badak hanya melahirkan satu ekor anak

setiap melakukan perkembangbiakan membutuhkan waktu 3,5

sampai 4 tahun. Rafflesia arnolldi juga mempunyai daya regenerasi

yang rendah, karena hanya dapat tumbuh pada umbi-umbian

tertentu. Beberapa jenis burung mempunyai masa hidup yang

singkat, sehingga keturunan yang dihasilkan dalam masa hidupnya

juga sedikit. Hal tersebut berarti daya regenerasinya juga rendah.

S

Gambar 4.13

Rafflesia

arnolldi

Sumber:

http://google.com

64

IPA-BIOLOGI 3

(Rasa Ingin Tahu dan

Kecakapan Personal)

Amati perilaku masyara-

kat di sekitarmu. Datalah

tindakan-tindakan

anggota masyarakat

yang dapat mengganggu

dan mendukung repro-

duksi hewan maupun

tumbuhan.

S

Gambar 4.15

Perburuan

seperti ini harus dihentikan

karena menyebabkan

kepunahan makhluk hidup

Sumber:

Indonesian Heritage,

2002

b. Terdesak oleh populasi lain

Banyak hewan yang menggantungkan sumber makanan

yang sama, misalnya harimau dan srigala yang sama-sama makan

daging. Dua komponen ekosistem yang menggantungkan sumber

makanan yang sama akan menimbulkan persaingan antarkeduanya.

Komponen yang kalah bersaing akan berpindah tempat atau mati,

jika tidak mendapatkan sumber makanan lain.

c. Gangguan manusia

Gangguan dari manusia terlihat pada perburuan hewan-

hewan tertentu. Banyak orang memburu gajah untuk diambil

gadingnya atau memburu harimau untuk diambil kulitnya. Ada juga

orang yang memburu burung-burung berbulu indah atau hewan-

hewan lain, hanya untuk pajangan di ruang tamu. Gangguan dari

manusia merupakan faktor terbesar yang dapat menyebabkan

kepunahan makhluk hidup. Kita seharusnya dapat bersikap lebih arif

dalam memanfaatkan sumber daya alam. Bagaimana sikap kalian?

2. Cara Perkembangbiakan

Makhluk hidup berkembang biak dengan berbagai cara.

Perkembangbiakan makhluk hidup dapat dikelompokkan menjadi

dua, yaitu perkembangbiakan vegetatif (reproduksi aseksual) dan

perkembangbiakan generatif (reproduksi seksual).

a. Perkembangbiakan vegetatif

Tumbuhan umbi-umbian, seperti kentang, ketela rambat,

dahlia, dan ubi berkembang biak dengan umbinya. Bawang merah

dan bawang putih berkembang biak dengan umbi lapis, sedangkan

pisang berkembang biak dengan tunas. Beberapa jenis mikro-

organisme, seperti Amoeba dan bakteri berkembang biak dengan

membelah diri. Pada prinsipnya, semua perkembangbiakan yang

tidak diawali adanya pertemuan antara sel kelamin jantan dan sel

kelamin betina, disebut perkembangbiakan vegetatif (reproduksi

aseksual).

S

Gambar 4.14

Harimau dan srigala

Sumber:

Fauna “Mamalia 2”,

2003

Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

65

Jumlah induk yang terlibat dalam perkembangbiakan vege-

tatif hanya satu. Oleh karena itu, individu baru yang dihasilkannya

mempunyai sifat yang sama dengan sifat induknya. Jadi, jika kamu

ingin memperbanyak tanaman dengan sifat yang sama dengan

induknya sebaiknya dilakukan dengan perkembangbiakan secara

vegetatif. Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar 4.16.

b. Perkembangbiakan secara generatif

Perkembangbiakan secara generatif atau disebut juga per-

kembangbiakan secara kawin adalah peristiwa terbentuknya in-

dividu baru yang di dahului oleh pembuahan (

fertilisasi

). Pem-

buahan adalah peleburan antara sel kelamin jantan dengan sel

kelamin betina. Hasil dari peleburan tersebut berupa zigot.

Organisme yang berkembangbiak secara kawin (generatif)

meliputi berbagai jenis vertebrata (ikan, katak, reptil, burung dan

mamalia) dan avertebrata, seperti cacing tanah, lebah, rayap,

udang, dan sebagainya.

Perkembangbiakan secara generatif biasanya melibatkan dua

induk. Oleh karena itu, sifat keturunan hasil perkembangbiakan

tersebut merupakan gabungan dari sifat kedua induknya, sehingga

dapat bervariasi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar 4.17.

Selain berkembang biak secara generatif atau vegetatif saja,

ada sebagian makhluk hidup berkembang biak secara keduanya.

Perkembangbiakan dengan cara generatif dan vegetatif amat jarang

terjadi pada hewan. Namun, pada beberapa jenis tumbuhan dapat

terjadi dengan kedua cara tersebut, misalnya lumut dan tumbuhan

hijau.

Individu

Individu

Individu

menghasilkan

menghasilkan

menghasilkan

Dan seterusnya

A

C

B

S

Gambar 4.16 Skema

perkembangan vegetatif

Individu

Individu

Individu

Individu

menghasilkan

menghasilkan

menghasilkan

A

C

E

G

B

D

F

Dan seterusnya

S

Gambar 4.17

Skema perkembangan generatif

66

IPA-BIOLOGI 3

1. Kelangsungan hidup organisme atau makhluk hidup dipenga-

ruhi oleh kemampuan beradaptasi, seleksi alam, dan kemam-

puan berkembang biak.

2. Penyesuaian diri suatu jenis makhluk hidup terhadap ling-

kungannya disebut adaptasi.

3. Ada tiga cara adaptasi makhluk hidup, yaitu adaptasi mor-

fologi, fisiologi, dan tingkah laku.

4. Hewan yang dapat beradaptasi dengan adanya seleksi alam

tetap bertahan hidup. Seleksi alam bisa disebabkan oleh ben-

cana alam, ketersediaan makanan, parasit, pemangsa, dan

wabah penyakit.

5. Perkembangbiakan adalah proses menghasilkan individu baru.

Kemampuan makhluk hidup untuk berkembang biak dalam

waktu tertentu disebut tingkat reproduksi. Tingkat repro-

duksi organisme berbeda-beda, ada yang tinggi dan ada yang

rendah.

6. Organisme yang tingkat reproduksinya rendah cenderung

semakin langka, misalnya badak bercula satu, paus biru, dan

orangutan.

7. Pada dasarnya ada dua macam perkembangbiakan, yaitu

perkembangbiakan secara generatif dan perkembangbiakan

secara vegetatif.

Beberapa contoh makhluk hidup yang dapat melakukan per-

kembangbiakan dengan cara generatif dan vegetatif sebagai berikut.

1)

Hydra;

secara generatif dengan membentuk ovarium dan testis,

secara vegetatif dapat membentuk tunas.

2) Lumut dan tumbuhan paku; secara generatif dengan membentuk

sperma dan ovum, secara vegetatif dengan membentuk spora.

3) Tumbuhan biji (mangga, jambu, dan jeruk) secara generatif dengan

membentuk biji dan secara vegetatif dengan cangkok.

1. Jelaskan peranan perkembangbiakan

bagi kelangsungan hidup organisme.

2. Apa yang dimaksud tingkat reproduksi

rendah? Berilah contohnya.

3. Jelaskan perbedaan antara perkem-

bangbiakan vegetatif dan perkembang-

biakan generatif. Berilah contohnya.

Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

67

8. Pada perkembangbiakan secara generatif, terjadinya individu

baru diawali oleh pembuahan, yaitu peleburan sel kelamin

jantan dan sel kelamin betina. Keturunan baru hasil per-

kembangbiakan secara generatif memiliki sifat yang ber-

variasi. Perkembangbiakan secara vegetatif adalah peristiwa

terjadinya individu baru yang hanya melibatkan satu organis-

me. Perkembangbiakan secara vegetatif tidak terjadi peleburan

sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Individu baru hasil

perkembangbiakan secara vegetatif memiliki sifat yang sama

dengan induknya.

Setelah mempelajari mengenai Kelangsungan Hidup Makhluk

Hidup, tentunya kamu sudah memahami dan dapat menjelaskan

kembali tentang:

1. Adaptasi makhluk hidup.

2. Seleksi alam.

3. Perkembangbiakan makhluk hidup.

Apabila kamu belum sepenuhnya memahami, cobalah mempelajari

materi di atas secara cermat. Untuk lebih memantapkan pe-

mahamanmu, carilah referensi pendukung melalui artikel, buku

referensi, maupun internet. Diskusikan dan mintalah bimbingan

gurumu.

absorpsi

: penyerapan

adaptif

: mudah menyesuaikan dengan keadaan

flagellata

: organisme protista yang alat geraknya berupa flagell

habitat

: tempat tinggal yang sesuai bagi suatu makhluk hidup

reproduksi

: perkembangbiakan

68

IPA-BIOLOGI 3

Kerjakan soal-soal berikut di buku kerjamu.

A. Pilihlah salah satu jawaban soal berikut dengan tepat.

1. Adaptasi pada makhluk hidup ber-

fungsi untuk ....

a. mendapat ruang hidup yang lebih

luas

b. dapat berkembang biak dengan baik

c . mempertahankan hidupnya lebih

lama

d. mendapatkan cukup makanan yang

sesuai

2. Di antara fenomena berikut yang

bu-

kan

termasuk adaptasi adalah ....

a. taring harimau runcing dan tajam

b. anggota gerak depan burung berupa

sayap

c . daun jagung berwarna putih atau

albino

d. tanaman jati meranggas pada mu-

sim kemarau

3. Pada siang hari yang panas, kerbau se-

nang berkubang pada air berlumpur.

Kesenangan kerbau tersebut termasuk

....

a. penyesuaian diri terhadap air

b. penyesuaian diri secara morfologi

c. penyesuaian diri secara fisiologi

d. penyesuaian diri secara tingkah laku

4. Salah satu bentuk adaptasi morfologi

hewan yang hidup di air adalah ....

a. tubuhnya bersisik

b. berkembang biak dengan bertelur

c. alat geraknya berupa sirip

d. pembuahannya terjadi di luar tubuh

5. Perhatikan gambar berikut.

Bentuk paruh yang sesuai untuk

memakan makanan yang berupa biji-

bijian ditunjukkan oleh nomor ....

a. 1

c. 3

b. 2

d. 4

6. Perhatikan gambar berikut.

Bentuk kaki burung seperti ditunjuk-

kan pada gambar di atas sesuai untuk

....

a. hinggap di ranting/dahan

b. memanjat pohon

c. berjalan di darat

d. mencengkeram mangsanya

7. Serangga dengan tipe mulut menggigit

dijumpai pada ....

a. belalang dan jangkrik

b. belalang dan kutu anjing

c. lalat dan kupu-kupu

d. gangsir dan walang sangit

8. Perhatikan gambar berikut.

Serangga yang

mempunyai tipe

mulut seperti gam-

bar di samping

adalah ....

a. walang sangit

b. kutu rambut

c. kupu-kupu

d. nyamuk

1

23

4

Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

69

9. Pada saluran pencernaan herbivora

terdapat enzim selulase yang sangat

penting untuk ....

a. mencernakan makanan yang beru-

pa karbohidrat

b. menjaga dari kerusakan usus

c. membantu mencernakan lemak

d. mencernakan makanan yang beru-

pa protein

10. Contoh peristiwa mimikri, yaitu ben-

tuk adaptasi ....

a. fisiologi pada herbivora

b. tingkah laku pada cecak

c. tingkah laku pada pohon jati

d. tingkah laku pada bunglon

11. Mamalia yang hidup di dalam air se-

ring muncul ke atas permukaan air

dengan tujuan untuk ....

a. mendapatkan sinar matahari

b. menghirup oksigen bebas

c. mencari makanan di permukaan air

d. mengembuskan air mancur

12. Ikan hiu tidak dapat hidup di air tawar

karena ....

a. arus airnya sangat deras

b. kadar garamnya sangat rendah

c. intensitas cahayanya sangat tinggi

d. airnya terlalu jernih

13. Berikut ini hewan yang tingkat repro-

duksinya rendah adalah ....

a. tikus

c. ayam

b. sapi

d. badak

14. Satu-satunya bangsa dinosaurus yang

bertahan hidup hingga sekarang adalah

....

a. buaya

c. tokek

b. komodo

d. salamander

15. Adaptasi berikut berkaitan dengan per-

tahanan diri terhadap musuh,

kecuali

....

a. trenggiling akan menggulung tu-

buhnya apabila didekati musuh

b. paus menyemprotkan air mancur

dari atas kepalanya

c . tupai virginia akan pura-pura mati

jika didekati anjing

d. bunglon mengubah warna tubuh

sesuai dengan lingkungannya

16. Semburan air mancur yang dikeluar-

kan paus pada saat muncul di permu-

kaan air merupakan ....

a. air yang tidak dikeluarkan dalam

bentuk urin

b. sisa air yang diminum oleh paus

c . air yang telah diambil oksigennya

d. uap air sisa pernapasan yang telah

jenuh

17. Rayap dewasa sering memakan kem-

bali kelupasan kulitnya. Hal itu bertu-

juan untuk ....

a. mendapatkan makanan yang mudah

b. membersihkan lingkungan sekitar-

nya

c . mengurangi pengeluaran air

d. mendapatkan kembali flagellata

18. Lumba-lumba termasuk jenis mamalia

yang hidup di air. Hewan tersebut me-

nyesuaikan diri dengan cara ....

a. bernapas dengan insang

b. reproduksi dengan telur

c . alat gerak berupa sirip

d. kulitnya tertutup oleh sisik

19. Salah satu penyebab punahnya suatu

jenis makhluk hidup adalah ....

a. laju kelahiran lebih besar daripada

laju kematian

b. laju kematian lebih besar daripada

laju kelahiran

c . usianya hanya terbatas

d. tidak dapat berkembang biak

20. Punahnya dinosaurus pada 65 juta ta-

hun yang lalu disebabkan karena ....

a. tidak mampu menyesuaikan diri

terhadap perubahan lingkungan

b. adanya wabah penyakit

c . kalah bersaing dengan hewan-he-

wan lainnya

d. jumlah keturunan hanya sedikit

70

IPA-BIOLOGI 3

1. Apa yang dimaksud adaptasi morfo-

logi? Berikan tiga contoh adaptasi

morfologi pada hewan.

2. Bagaimana adaptasi tubuh manusia

terhadap kadar oksigen yang rendah di

pegunungan?

3. Bagaimana alam melakukan seleksi

terhadap makhluk hidup di dalamnya?

B. Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan tepat.

4. Organisme ada yang mempunyai ting-

kat reproduksi tinggi dan ada yang

tingkat reproduksinya rendah. Jelas-

kan maksudnya dan berilah contoh.

5. Sebutkan tiga perbedaan antara per-

kembangbiakan generatif dan perkem-

bangbiakan vegetatif.